LPM PRODUKTIF – Lembaga kemahasiswaan yang merupakan sarana tempat mahasiswa mengaktualisasikan dirinya, mempunyai peran dalam memperjuangkan aspirasi mahasiswa dan sebagai tempat mahasiswa untuk mengembangkan kepribadiannya. Mahasiswa sebagai agen perubahan yang akan mewarisi dan meneruskan cita-cita bangsa. Namun bagaimana bila ruang gerak mahasiswa dalam mengembangkan diri dibatasi atau bahkan dimatikan? Itulah yang dialami oleh lembaga kemahasiswaan di Universitas Tadulako.

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tadulako (Bemut) yang merupakan salah satu lembaga tinggi mahasiswa di Untad itu kini di segel oleh pihak kampusnya sendiri. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 2 Mei 2017 yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.

Dari hasil penelusuran, keterangan yang diperoleh bahwa sekret Bemut disegel karena diduga sebagai titik tempat berkumpulnya mahasiswa untuk melakukan aksi demo pada tanggal 2 Mei kemarin. Hal tersebut terjadi karena sudah adanya pamflet yang tersebar bahwa akan adanya aksi yang dilakukan sehari sebelumnya. Dengan alasan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan terjadi berhubung adanya kegiatan upacara di kampus pada hari itu.

Mahasiswa yang sudah berada di sekitaran Bemut pun diperintahkan untuk meninggalkan lokasi oleh aparat keamanan yang berjaga. Merasa kecewa, mahasiswa pun segera meninggalkan lokasi tersebut namun tetap melaksanakan aksi walaupun tidak pada perencanaan awal. Aksi dialihkan di pintu gerbang utama Untad.

Data yang lebih diperoleh, ternyata bukan hanya Bemut yang disegel. Terdapat beberapa lembaga kemahasiswaan yang ditimpa hal serupa. Diantaranya Majelis Mahasiswa Untad, Pramuka Untad dan BEM Fapetkan Untad. Dengan alasan yang sama, bahwa lembaga-lembaga tersebut diyakini sebagai sentral berkumpulnya para demonstran. Sampai hari ini pun Bemut masih tersegel.

Bemut mengalami kegalauan identitas, karena geraknya dilumpuhkan oleh tindakan represif pihak universitas. Apa yang akan dilakukan mahasiswa jikalau tempat mereka mendedikasikan diri diberhentikan? Tidak menutup kemungkinan hal ini akan berimbas kepada lembaga-lembaga mahasiswa lainnya. (Rom/jcy/aht)