Ketua-ketua Lembaga Kemahasiswaan Fekon Untad Diskusi Masalah Perkuliahan

LPM PRODUKTIF – Proses perkuliahan yang tertib dan efektif tentunya dambaan semua mahasiswa.  Namun di Fakultas Ekonomi Universitas  Tadulako nampaknya hal tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh mahasiswa. Adanya mata kuliah hari Sabtu, sistem KRS online yang tidak sesuai, banyaknya mahasiswa dalam satu ruang kelas, tenaga pengajar yang jarang masuk dan penggabungan beberapa kelas dalam satu mata kuliah yang menciptakan lingkungan perkuliahan tidak kondusif. Parahnya ini juga menjauhkan mahasiswa dari aktivitas lainnya, dalam hal ini adalah aktivitas kelembagaan. Menyikapi perkara ini, beberapa ketua lembaga kemahasiswaan fakultas ekonomi berdiskusi terkait masalah akademik yang terjadi.

Bertempat di Sekretariat Himiespa (30/10) di inisiasi oleh BEM, mengumpulkan ketua-ketua lembaga untuk berunding dalam upaya menangani persoalan yang ada. Beberapa ketua lembaga yang hadir di antaranya, Sekjen BPM, Ketua Himiespa, Ketua Mapala Galara, Pimpinan LPM Produktif dan Ketua Persomi.

Perkuliahan di fakultas ekonomi yang pada tahun ini dimulai lebih cepat dari tahun sebelumnya yaitu pukul 07.15 dan berakhir lebih lama pada pukul 17.30 menurut Aan selaku Ketua BEM Fekon sangat menguras waktu, khususnya mahasiswa berlembaga. Terlebih adanya perkuliahan di hari Sabtu. Di sisi lain batas waktu aktivitas kampus hanya pada pukul 18.00. “Sekarang perkuliahan yang dimulai pukul 07.15 sampai pukul 17.30, kasian teman-teman lembaga tidak bisa melakukan aktivitasnya karena sore sudah disita waktunya. Malah dilarang beraktivitas karena larangan jam malam. Maka dari itu, kita minta kewenangan di hari Sabtu” ujar Aan.

Selain itu, adanya ruangan mahasiswa yang tidak sesuai dengan KRS online pada awalnya. Ini membuat beberapa mahasiswa kebingungan ketika namanya tidak tertera di kelas yang di pilih. Lebih jauh, beberapa mahasiswa dipindahkan setelah melewati beberapa pertemuan, yakni menjelang ujian tengah semester. Akhirnya mahasiswa harus mengikuti ujian tengah semester di kelas baru yang materinya berbeda meski dalam mata kuliah yang sama. Hal ini tentu amat disesalkan.

Dari pertemuan yang diadakan, beberapa ketua lembaga kemahasiswaan akan meminta kesepakatan dari Dekan Fakultas Ekonomi mengenai masalah ini. Melalui dialog bersama pimpinan fakultas, beberapa persoalan pokok diharapkan mampu dipecahkan. (Aht)

Tinggalkan komentar