Di Tahun 2017 Ketimpangan Ekonomi di Indonesia Semakin Meluas

LPM PRODUKTIF – Pembahasan tentang masalah ekonomi nampaknya menjadi pokok pembicaraan yang takkan pernah selesai. Di tengah rangkaian implementasi kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan maupun mengentas kemiskinan, masih saja terdapat ketimpangan pendapatan yang besar. Terlebih pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang belum dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Indonesia yang masih dalam tahap pertumbuhan, pemerintah perlu melakukan upaya dalam menjaga stabilitas ekonomi untuk memastikan meningkatnya standar kehidupan secara berkelanjutan. Perencanaan alokasi belanja pemerintah harus diarahkan pada bidang-bidang prioritas seperti, pendidikan, kesehatan, kemiskinan dan infrastruktur. Kendati demikian, beragam permasalahan ekonomi yang ada belum dapat diatasi secara keseluruhan.

Melalui kegiatan seminar nasional yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako bersama Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia menjadi forum diskusi untuk mengamati fenomena ekonomi yang terjadi di negara ini. Bertempat di theater room Universitas Tadulako (5/12) selain dihadiri oleh mahasiswa Untad, melalui jalur delegasi kegiatan tersebut juga dihadiri oleh mahasiswa ekonomi dari beberapa kota di Indonesia. 

Kegiatan seminar dengan tema “Membangun Peradaban Baru Ekonomi Bangsa” telah memperlihatkan salah satu realitas dari pembangunan ekonomi yaitu terjadinya kesenjangan kemakmuran masyarakat dalam hal pendapatan. Salah satu pemateri, M Hadi Nainggolan yang juga Presiden dari GiGroup ini mengatakan dari data yang diperoleh perbedaan kualitas standar hidup masyarakat kaya dan miskin  di Indonesia sangat memprihatinkan. Kondisi ketimpangan tercermin dari sebagian besar kekayaan negara hanya dikuasasi oleh segelintir orang di Indonesia.

1) 1% orang kaya Indonesia menguasai 50% aset negara

1% orang kaya di Indonesia, menguasai 50% aset negara. Dari jumlah APBN Indonesia yang sebesar 2.500 triliun, kalau dihitung 1% orang kaya menguasai 1.250 triliun uang yang ada di Indonesia. Perbedaan antara orang kaya dan miskin di Indonesia sangat menggilakan.

2) 1,25% rekening bank yang ada di Indonesia menguasai 85% dari keseluruhan

1,25% rekening bank yang ada di Indonesia menguasai 85% seluruh orang yang punya. Maksudnya ialah, orang kaya yang punya 1,25% rekening bank menguasai 85%. 1,25% ini adalah rekening yang di atas 200 miliyar.

3) 5% orang kaya Indonesia menguasai 70% konsumsi nasional

Ini adalah angka kesenjangan yang luar biasa. Sumber utama yang ada yaitu ketidakadilan. Kalau hari ini pelaku kebijakan, para pejabat yang punya otoritas ketika ia mampu berdiri adil terhadap dirinya dan hati nuraninya, yakin dan percaya negara ini dapat dikelola dengan baik.

Dari data yang diperoleh Pak Hadi, nampaknya cukup relevan melihat kondisi perekonomian Indonesia belakangan tahun terakhir. Secara khusus Bank Dunia tahun 2015 melaporkan tingkat ketimpangan ekonomi di Indonesia paling tinggi di Asia Timur. Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat, tetapi sebagian besar manfaat hanya dinikmati kaum elit.

Terlepas dari data Bank Dunia, data kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki korelasi yang tak jauh berbeda. Angka kemiskinan tahun 2017 meningkat menjadi 27,77 juta orang dari 27,76 juta pada tahun 2016.

Perbedaan gini ratio yang besar telah menyadarkan akan adanya pembiasan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tumbuhnya jumlah jutawan dan miliarder ini merupakan lawan dari kemisinan sekaligus secara nyata memperlihatkan sebagian besar kekayaan negara dinikmati oleh golongan kaya.

Melihat fenomena yang terjadi, apa konsekuensi terhadap pemerintah ditengah upaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi? Banyak pilihan yang dapat tempuh seperti memperkuat program perlindungan sosial, penyediaan lapangan kerja, pemanfaatan anggaran untuk mengurangi ketimpangan, pelatihan keterampilan tenaga kerja maupun meningkatkan ketaatan pengumpulan pajak.

Selain beberapa pilihan tadi, peran pemuda juga tak kalah penting dalam memerangi segala bentuk ketidakadilan di negeri ini. Sebagai generasi berikut, pemuda mempunyai peranan andil dalam menciptakan kesejahteraan dan melepaskan rakyat dari penguasaan sebagian orang. (Aht)

Tinggalkan komentar