
LPM Produktif – Gempa yang terjadi di pulau Lombok dengan kekuatan 7 SR menghancurkan banyak rumah dan bangunan-bangunan perusahaan. Belum lagi gempa susulan dengan kekuatan 6,2 SR yang baru saja terjadi, Kamis (09/08/18). Akibatnya membuat warga kembali panik dan bukan hanya itu kurangnya persediaan bahan makanan dan bantuan yang diberikan pun masih kurang.
Kejadian ini membuat banyak pihak melakukan aksi penggalangan dana, salah satunya mahasiswa Fakultas Ekonomi Untad. Aksi tersebut dilakukan di tiga titik secara bersamaan di perempatan jalan yang menghubungkan Jl. Veteran, Sigma, Juanda, dan Jl. Moh Yamin, pada Rabu (08/08/18) kemarin.
Puluhan mahsiswa FE-Untad yang tergabung dalam Aliansi Kelembagaan FE-Untad Peduli Lombok tersebut membagi tim menjadi tiga kelompok dan melakukan aksi di tiga jalan yaitu Jl. Veteran, Moh Yamin, dan Jl. Juanda. Aksi peduli itu berlangsung dari pukul 15.00 sore sampai 21.00 malam.
Bukan hanya Aliansi Kelembagaan FE-Untad yang melakukan aksi di daerah tersebut, tetapi juga ada aliansi organisasi masyarakat sipil Indonesia yang dikenal dengan sebutan Front Perjuangan Rakyat (FPR). Setelah beberapa menit berlangsungnya aksi peduli yang dilakukan kedua aliansi, FPR melakukan perundingan bersama Ketua BEM FE-Untad untuk membagi jalur aksi.
Aliansi Kelembagaan FE-Untad yang tadinya membagi tiga tim dan memakai tiga jalur, kini membentuk dua tim dan memakai dua jalur, begitupun dengan FPR.
Ketua BEM FE-Untad mengatakan aksi peduli ini merupakan inisiatif dari teman-teman BEM FE-Untad, dan pada saat melaksanakan aksi ada sedikit kendala yang Alhamdulillah bisa diatasi.
“Dengan dasar kemanusiaan, kami membangun inisiatif kegiatan ini, Inisiatif dari teman-teman BEM dengan mengundang teman-teman lembaga lainnya untuk ikut serta dalam kegiatan ini”. Ujar Fadlun Ketua BEM FE-Untad.
“Terkait kendala, sebelum-sebelumnya kita sudah rapatkan semua persiapan perlengkapan, tetapi kami kekurangan pengeras suara dan solusi yang di ambil yakni meminjam pada lembaga Himaksi dan mengambil alat cadangan yang ada”, sahut Ketua BEM.
Selain ketua BEM, juga ada Sekjen BPM FE-Untad yang mengatakan bahwa luka mereka adalah luka kita juga, dan merasa pesimis dengan kegiatan ini.
Dengan latar belakang tujuan untuk membantu rekan-rekan kita yang ada di Lombok karna kita tahu luka mereka adalah luka kita juga”, jelas Muh Resky Amanah selaku Sekjen.
“sebelumnya pada saat dirapatkan, saya agak pesimis dengan kegiatan ini karena yang datang rapat hanya setengah dari lembaga yang ada. tapi saat kegiatan berlangsung akhirnya rasa pesimis itu terbayarkan dengan melihat semua ketua-ketua lembaga yang hadir beserta anggotanya sekitar belasan orang”, ujar Sekjen.
“Sebagai seorang mahasiswa sejatinya, apabila melihat penderitaan masyarakat yang ada di Lombok sanah, itu juga menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita untuk membantu. Harapan kami semoga dengan adanya bantuan dari masyarakat Kota Palu yang akan kita donasikan dapat membantu meringankan beban masyarakat Lombok”, ujarnya selaku sekjen FE-Untad. KSI
