LPM PRODUKTIF – Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako (FE Untad) mengikuti debat kandidat yang bertempat di BTE 1 Fakultas Ekonomi, Kamis (14/02/2019). Kandidat nomor urut satu (1) Rizky Syafaat Urip – Andi Hermawan, nomor urut dua (2) Yusri Mahendra – Andi Alhidayat Irsandi, dan nomor urut tiga (3) Mohammad Aidil – Muh. Ilham Madani.
Rangkaian acara debat kandidat berlangsung pukul 15.00 WITA. Debat dibuka oleh moderator yang merupakan salah satu panitia Badan Pelaksana Pemilu Raya (BPPR) atas nama Muh. Zidnie Ilman Raina. Debat kandidat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur BEM Fakultas Ekonomi ini terdiri dari beberapa bagian yaitu penyampaian visi dan misi tiap kandidat, menjawab pertanyaan dari peserta, tanya jawab antara kandidat dan peserta. Debat ditutup dengan penyampain kata-kata penutup dari setiap kandidat.
Karena debat dilaksanakan dalam proses perkuliahan, tentu ruang kelas BTE 1 diluar waktu yang diagendakan seyogianya dipergunakan untuk aktivitas perkuliahan. olehnya masing-masing bagian diberikan waktu 2-3 menit. Pemberian durasi waktu ini ditetapkan langsung oleh BPPR dengan harapan semua sesuai dengan yang direncanakan.
Sebelumnya Badan Pelaksana Pemilu Raya (BPPR) sudah mempersiapkan dengan matang konsep mereka. Dan menetapkan waktu pelaksanaan debat pukul 09.30-12.30 WITA, tetapi molor hingga 15.00 WITA karena keterlambatan kandidat dan mengakibatkan kurangnya peserta.
Ketua panitia BPPR menegaskan perihal ditundanya debat kandidat. Dia menjelaskan bahwa panitia menunggu kandidat yang belum datang dengan berbagai alasan.
“Saharusnya agendanya dimulai pukul 09.30 WITA, namun kandidat belum datang. Dengan terpaksa kami harus menunggu. Menunggu sampai enam jam bukan waktu yang singkat dan kami harap untuk semua kandidat agar kiranya dapat lebih menghargai waktu.” Ujar ketua panitia BPPR.
“Tadi ada yang mengatakan bahwa panitia lambat kasih informasi debat, padahal pamflet sudah kami sebarkan dari hari Rabu setelah sholat magrib dan ada juga yang bilang Segmenya lambat diberikan, jadi mereka harus bergadang untuk mengatur strategi, jadinya lambat. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin.” Tambah ketua panitia BPPR
Akibat dari molornya debat kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur BEM banyak mahasiswa yang merasa bosan dan memutuskan untuk pulang. Secara tidak langsung ini merupakan kritikan kepada calon kandidat dan juga panitia BPPR.
