Perbaikan Untad Ditangani Langsung Oleh Pusat

IMG-20190319-WA0002

LPM PRODUKTIF – Bencana alam yang terjadi pada tahun 2018 mengakibatkan beberapa bangunan di Universitas Tadulako (Untad) rusak parah. Tentu saja renovasi besar-besaran dilakukan oleh pihak Universitas, agar kiranya sistem pembelajaran kembali normal.

Khususnya pembangunan di Fakultas Ekonomi Untad masih mengalami beberapa kendala. Dana anggaran untuk perencanaan pembangunan yang tidak diselesaikan pada tahun 2018 harus dikembalikan ke pihak Universitas, karena tidak bisa dilaksanakan dan berbeda tahun anggarannya.

Dalam wawancara kami dengan Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Muhtar Lutfi, SE.M.Si mengungkapkan, pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako terkendala anggaran. Sehingga pembangunan yang ditargetnya sejak 2018 hingga 2019 belum kunjung tuntas juga.

“Perencanaan pembangunan ini sebenarnya sudah disusun sejak tahun 2018 akhir. Kiranya dari tahun 2018 sampai 2019 ada beberapa yang sudah direncanakan untuk dilaksanakan. Namun seperti yang kita ketahui di akhir tahun 2018 telah terjadi bencana alam yang membuat semua perencanaan tersebut tidak bisa terealisasi. Hal inilah yang kemudian membuat mekanisme penganggaran dana berada dalam aturan-aturan tertentu yang tidak bisa dilanggar dan harus mengikutinya,” jelas Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan.

Di tahun 2019 perbaikan gedung Untad diambil ahli langsung oleh pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dan menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Hutama Karya untuk merenovasi kerusakan yang terjadi di Untad. Saat ini pihak Kemen PUPR sementara baru merenovasi bangunan-bangunan yang relatif mengalami kerusakan ringan sedangkan kerusakan berat belum diketahui kapan pastinya.

Sehingga pihak Fakultas di tahun 2019 ini merencanakan dana dari universitas akan digunakan untuk membangun fasilitas seperti gedung serba guna. Gedung serba guna ini nantinya digunakan untuk kegiatan mahasiswa dengan kapasitasnya dapat menampung 500 Orang. Selain itu juga pihak kampus akan merehap dan memperluas Sekber (sekretariat bersama).

“Fasilitas itu semua sampai sekarang ini belum bisa jalan karena pengesahan anggaran belum di sahkan. Sebenarnya kalau sudah disahkan maka semua bisa mulai jalan perbaikan. Tetapi karena belum disahkan oleh kementrian keuangan lewat kabid perbendaharaan Negara yang ada di kota palu, sehingga semua aktivitas di Untad belum ada satu pun yang jalan, jadi bukan hanya fakultas ekonomi tetapi semua di Unversitas Tadulako.” Tambahnya.

“Bahwa sedikit berbahagialah untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi. Karena dibandingkan fakultas yang lain, kita termasuk yang tidak terlalu banyak kuliah di luar kelas. Dan tidak lama lagi kita akan menikmati tiga ruangan baru yang rencananya akan segera rampung.” Tutupnya.

Tinggalkan komentar