
Covid19 atau yang biasa disebut dengan virus corona telah menjadi perbincangan yang hangat di kalangan masyarakat indonesia saat ini. Wabah atau penyakit ini pertama kali muncul di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Wabah yang dapat menyebabkan kematian ini telah menyebar luas di sejumlah negara di dunia. Hingga kini pandemi corona sudah melanda hampir seluruh negara dengan jumlah kasus positif corona di seluruh dunia mencapai 4,44 juta orang. Proses penyebaran virus corona atau Covid19 ini terjadi begitu cepat. Tidak hanya di negara-negara lainnya namun juga telah menyebar di Indonesia.
Di Indonesia kasus pasien pertama dan kedua dikonfirmasi pemerintah RI pada tanggal 02 maret 2020 dimana kasus ini adalah seorang peserta sebuah acara club dansa di Jakarta yang diduga tertular virus corona dari seorang warga negara asing peserta acara tersebut. Setelah beberapa bulan penyebaran virus corona di Indonesia hingga saat ini mencapai kurang lebih 16.000 jiwa yang dinyatakan positif Covid19 dari 34 provinsi di Indonesia.
Penularan virus corona bisa terjadi melalui berbagai hal seperti droplets atau cairan yang berasal dari batuk dan bersin, kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan , menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya kemudian menyentuh hidung, mata, mulut sebelum mencuci tangan. Hal ini membuat pemerintah Indonesia mengambil langkah cepat untuk mengatasi Covid19 dengan melakukan Social Distancing (tindakan menjauhi segala bentuk perkumpulan, jaga jarak antar manusia, dan menghindari berbagai pertemuan yng melibatan banyak orang) kepada masyarakat dimana kebijakan ini diharapkan akan meminimalizir penyerbaran virus corona yang membuat panik masyarakat Indonesia.
Namun dibalik penyebaran wabah yang berbahaya ini dan perasaan panik yang muncul pada masyarakat, ada hikmah atau manfaat atau hal positif yang sebenarnya bisa kita petik.
Pertama, Ujian Nasional (UN) dihapuskan bagi pelajar baik itu dari tingkat SD, SMP maupun SMA. Bukankah hal ini baik bagi mereka?mengapa? karena ketakutan siswa menghadapi ujian nasional akan berkurang, ini berarti mereka tidak akan lagi merasa terbebani untuk belajar mulai dari yang mereka pelajari dari semester 1 sampai semester 6. Hal ini juga adil bagi mereka yang memiliki kemampuan belajar yang biasa-biasa saja bersaing dengan siswa yang luar biasa kemampuan otak dan belajarnya.
Kedua, munculnya kreativitas dan inovasi masyarakat dalam membuat hand sanitizer dan masker dari berbagai macam bahan alami yang sederhana dengan harga yang lebih murah. Bahkan tidak sebagian dari mereka menyalurkannya kepada orang-orang yang membutuhkan.
Ketiga, lingkungan masyarakat menjadi lebih bersih karena kurangnya pengendara, hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi kepadatan lalu lintas yang kerap kita lihat di jalanan yang menyebabkan polusi udara. Dan tingkat kesadaran masyarakat akan kebersihan juga semakin meningkat.
Keempat, lebih dekat dengan keluarga. Dengan diterapkannya social distancing membuat waktu beraktivitas di rumah menjadi lebih panjang. Momen ini dapat menjadi momen yang tepat untuk mengisi waktu bersama keluarga seperti bercanda atau menonton film bersama maupun melakukan banyak hal lainnya bersama.
Dan yang terakhir yaitu saling bantu membantu atau tolong menolong yang terjalin antar masyarakat serta membangkitkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial warga negara di berbagai daerah. Seperti menyalurkan berbagai makanan pokok kepada kaum dhuafa.
Penulis : A. Nur Eka Sakti
