Ini adalah kisah dari mantan ketua bem di salah satu kampus ternama di Kota Palu namanya Dika Bagas Sanjiwa,dia merupakan ketua Bem yang akan selalu di ingat dengan julukan si ketua bem kamar kenapa begitu? mungkin kisahnya bisa menginspirasi kalian.
Dika namanya dia seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Palu. Dika seorang mahasiswa yang cukup dikenal di fakultasnya dia juga merupakan calon ketua Bem. Dika berasal dari keluarga yang bisa dikatakan kurang mampu namun semangatnya untuk menggapai impian patut di acungi jempol, dia selalu terlibat aktif dalam kelas Saat proses belajar belajar, karna kepintaranya dalam berbicara dia pun di calonkan oleh himpunanya sebagai calon ketua bem.
”Hmm apakah aku bisa ?”Dika berbicara dalam hatinya masih terlihat keraguan dari dia untuk menjadi pemimpin organisasi apalagi sekelas Bem fakultas, belum lagi ada banyak orang yang tidak suka dengan dia, salah satunya adalah si Handi yang selalu ingin menjatuhkan Dika karena kalah populer dari dirinya, untungnya si dika mempunyai 2 orang sahabat yang setia menolongnya Bilkis dan Dimus, mereka berdua adalah sahabat dekat dari dika.
Suatu hari ketiga sahabat ini berkumpul mereka bercerita
”Dik kudengar kamu maju sebagai ketua Bem ya?” Tanya bilkis.
”Iya kamu hebatya dik seniorpun banyak yang mendukung kamu” sahut Dimus.
Seketika itu wajah dika tampak seperti bingung,ternyata dia tidak ada niatan sama sekali untuk maju menjadi ketua Bem.
”Aku sebenarnya masih ragu untuk mengambil kesempatan ini” jawab si dika.
Kedua sahabatnya merasa heran dika bisa ragu padahal dia adalah seorang mahasiswa yang dikenal tidak pantang menyerah dan tidak suka ragu-ragu dia selalu semangat namun kali ini berbeda dia tampak lesu seolah ragu bisa mengemban tugas itu nantinya, belum lagi lawanya adalah Handi yang juga cukup populer walaupun tak sepopuler dia.
Hari yang ditunggu akhirnya datang pemilihan ketua Bem pun di ikuti oleh 3 bakal calon yaitu : Dika, Handi, dan Ernos.
Terlihat dari arah jam 10 pendukung dika sudah datang dan siap untuk mencoblos, pendukung dika banyak yang optimis dika bisa memenangkan pemilihan walaupun dika sendiri sebenarnya tidak optimis, pemilihan pun berlangsung dengan banyaknya jumlah mahasiswa yang antusias dalam memilih.
Seminggu telah berlalu tanpa disangka si Dika terpilih dengan jumlah perolehan suara yang jauh melebihi calon lainnya, semua pendukungnya bersorak kegirangan, Dika pun akhirnya menerima semuanya dia langsung membentuk kepengurusan, dan direncanakan melakukan kerja mulai minggu yang akan datang.
Tak disangka pada hari sabtu minggu itu berita buruk melanda seluruh negeri Indonesia, virus menular yang sangat berbahaya dari negeri Tiongkok telah sampai ke Indonesia, pemerintah memutuskan untuk memberhentikan seluruh kegiatan, termasuk kegiatan perkuliahan, yang artinnya kegiatan keorganisasian di kampus pun terpaksa di hentikan, hal itu agak membuat dika kecewa dan merasa terpukul, banyak program kerja yang telah dia susun bersama anggota yang lain pun terancam gagal, semua kegiatan hanya dilakukan dari kos kosanya, yang luasnya hanya satu petak, rasa kesalpun ada di hati si dika.
“ah corona sialan aku sudah mantapkan diri untuk jadi ketua Bem eeh dia malah buat semuanya batal” gerutu si dika.
Hari-hari pun berganti tidak ada satupun kegiatan atau program kerja dari dika yang berhasil dia realisasikan, hal itu menjadi kesempatan emas bagi handi dan ernos untuk meyoroti kinerja dari dika yang dianggap tidak mampu memberikan sesuatu yang berarti pada saat ini.
“ala kita ganti saja ketua Be mini nggak guna proker nggak ada jalan kok otaknya gak jalan sih” dengan nada mengumpat Handi berbicara lewat video di story whatsapnya.
Dimus yang juga sahabat dikapun melihat story itu yang kebetulan memang mereka berteman di wa, Dimus pun mengscreen story tersebut kemudian dia mengirim ke Dika, Dika tampak kesal, dia tidak ingin dianggap tak berguna apalagi di bilang tak bisa berpikir, mungkin saat ini kondisinya lagi terisolasi di tempat masing-masing, namun dia tak putus asa, dia mencari cara agar dia bisa memberikan sesuatu di masa sulit saat ini.
Hari-hari berlalu sudah bulan lamanya semua kegiatan di lakukan si ketua bem kita Dika dari kos-kosan kecilnya, paket internetnya sudah mulai menipis begitupun dompetnya yang sudah seperti tripleks, namun tidak ada satupun peran berarti dari dia yang bisa dia lakukan untuk kampus, hingga pada suatu hari…..
Saat itu dia menonton berita dan akhirnya dia tersadar apa yang harus dia lakukan dika segera mengumpulkan teman-temanya dan memulai rapat via aplikasi vc.
”kita harus berbuat sesuatu yang berguna sebagai mahasiswa dan juga generasi penerus bangsa ini”,kata dika,tapi peran apa yang harus kita buat pak ketua?” tanya seorang anggota.
Dika pun mengusulkan “Langkah awal yaitu menjadi warga yang kreatif dan pemimpin. Kita Sebagai mahasiswa harusnya dapat berkesempatan melakukan tindakan pencegahan dari virus ini terhadap diri sendiri, keluarga, serta lingkungan tempat tinggal kita”
“Namun apakah itu cukup? kita sebagai generasi muda seharusnya bisa berbuat lebih dimasa sekarang ini, coba lihat di sekeliling kita banyak teman-teman kita yang tidak bisa melanjutkan kuliah karena masalah keuangan, akibat pandemic orang tua mereka banyak yang kena Phk, kita seharusnya bisa menjadi wadah negiosasi antara pihak mahasiswa dan birokrasi kampus” dengan lantang Dika mengatakan itu.
“Bukan hanya itu kawan-kawan kita sebagai Mahasiswa harus bisa memanfaatkan media sosial untuk membuat gerakan bersama mahasiswa satu Universitas bahkan seluruh Indonesia. Kita juga sebagai mahasiswa dapat mengajak masyarakat melalui media online untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak fisik serta dapat menggalang donasi yang ditujukan kepada yang membutuhkan ditengah pandemi.
Selain itu, Kita mahasiswa juga harus aktif melakukan gerakan sosial dengan terjun langsung menjadi relawan satgas Covid-19.kita juga yang harus menjadi relawan dengan menyalurkan bantuan logistik makanan bergizi, vitamin, masker dan lain sebagainya. Dengan begitu segala elemen yang ada saling bahu-membahu untuk menyudahi penyebaran Covid-19.” Kata Dika.
Setelah mengemukakan idenya sontak membuat banyak anggota terkagum-kagum wah luar biasa ide dari ketua kita ini bisik mereka satu sama lain, namun lagi-lagi ada orang yang masih pesimis dan mencoba menjatuhkan Dika
“emangnya bisa ya di saat seperti ini kita mau bantu orang? Kamu mau tanggung jawab kalau saya tertular?” jawab salah seorang anggota, Dika tanpa basa basi langsung mematikan handphonenya dan menyudahi percakapan mereka via video call.
Tampak keesokan harinya Dika terlihat di pinggiran lampu lalu lintas sedang memegang doa, menggalang dana untuk membagikan masker ke pada orang-orang yang membutuhkan, Dika juga membawa selebaran tentang tata cara mencegah penularana Covid-19.
Saat itu Handi sedang melintas dan melihat Dika, maka tergeraklah hatinya. “wah dika ternyata memang kamu yang pantas jadi ketua kamu rela berpanas-panasan hanya demi membantu dan memperingatkan orang lain mengenai bahayanya virus corona ini”.
Dika menjawab “mungkin aku hanya berpanas-panasan kosong disini tapi setidaknya aku sudah berjuang semampuku bukan hanya sebagai mahasiswa tapi juga sebagai generasi muda negeri ini”. hal itu membuat Handi kagum dan bersedia membantu dika.
Mereka pun aktif melakukan sosialisasi, mencari penggalangan dana dan bahkan telah membantu ratusan mahasiswa yang hampir berhenti kuliah karena masalah financial, mereka sukses memperjuangkanya di kampus, Dika pun banyak di juluki Ketua Dari Balik kamar, karena dia menjadi ketua bem pertama di kampusnya yang selama masa jabatanya tidak pernah menjalankanya di kampus, namun semua usaha kegigihan dan perjuangnya di masa pandemi membuat dia menjadi ketua bem yang paling di ingat dan paling di hargai oleh rekan-rekanya bahkan dosen dan orang-orang yang telah melihat kegigihanya sendiri.
Itulah cerita Dika Si Ketua Bem Kamar. kitapun bisa seperti dika berjuang dalam keadaan apapun, bahkan di masa sulit sekalipun ide kreatif dan inovatif masih tetap berjalan karena akal kita tak pernah mati selagi nyawa kita masih hidup, singkat cerita sekarang si dika sudah jadi salah satu orang penting di pemerintahan Negara Indonesia saat ini.
Ps:Cerita ini hanya fiktif ,bila ada kesamaan nama dan tempat percayalah itu di sengaja.
Penulis : Billy Gabriel Ladu’u, C20119244,
Juara 2 Cerpen Writing Competition
