Pada saat itu perkuliahan dihentikan secara tiba-tiba, bukan hanya perkulihan namun seluruh sekolah juga ikut ditutup untuk beberapa waktu kedepan yang waktunya tidak di ketahui. Jujur sih kuliah seperti ini terasa membosankan dan terasa tidak efisien, tapi ya mau di apa lagi soalnya ini suda keputusan pemerintah, gara-gara dunia di serang sama virus covid-19, kami juga terkena dampaknya.
Suda 6 bulan berlalu, kondisi sekarang suda menuju ke tahap new normal namun masih banyak yang salah mengartikan new normal ini, sebagian besar orang suda tidak memperhatikan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan jaga jarak aman ditempat umum, padahal walaupun suda dalam kondisi new normal kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
“ aku mau nelfon alif ah” tut…tut..tut..
”halo, ada apa aldi?” tanya alif,
“jalan-jalan ke kampus besok yu!” ajakku.
“ ngapain” seruan alif.
“ya jalan-jalan soalnya sda lama saya tidak ke kampus jadi rindu, heheheh”.
“hahahah kamu salah rindu bro, masa rindu sama kampus mending kamu rindu sama si doi” candaan alif.
“ada-ada aja kamu” kata aldi
“besok kita kekampus ya”
“okelah”
Keesokan harinya kami berdua pergi kekampus dengan tujuan hanya ingin sekedar melihan suasana kampus.
“suda lama rasanya tidak ke kampus suda banyak perubahan yang terjadi di kampus”.
“kalau saya sih suda sering ke kempus jadi rasanya tidak ada perubahan apa-apa” sahut alif.
“Eh ke kantin yu lif lapar gue”
“hayuu..tapi teraktir ya, heheheh” pinta Alif
“elleh kebiasaan..okelah kali ini saya yang teraktir”.
Setibanya kami di kantin kampus saya yang lebih dulu masuk ke kantin. “eh, Aldi cuci tangan dulu baru masuk kekantin, sekarang suda tidak seperti kemarin langsung masuk aja” tegur Alif
“ hehe maaf lif, gue lupa”.
Setelah kami makan dikanti aku dan Alif pergi keliling kampus, disemua tempat yang di kampus terlihat beberapa tong-tong kecil sebagai tempar wadah air, dan beberapa tempat di kampus terlihan antrian yang unik, semuanya jaga jarak seperti orang pacaran yang lagi marahan, heheh tapi ya itulah yang terjadi sekarang.
“eh lif kenapasih mereka pada antrinya begitu?” jawab Alif
“ooo itu, pasti juga kamu tadi melihat beberpa tong-tong di beberapa tempat? Kamu tau Aldi sapa yang lakukan itu semua?”
“ tidak lif, tapi paling pihak kampus yang lakuin itu semua” sahutku…
“eh bukan di, tapi yang letakin tong-tong itu semua yang mengatur jarak antrian itu, murni di lakuin sama anak-anak himpunan loh, mereka saling kerja sama untuk mencari tong-tong bekas dan mereka juga tiap hari memberikan sosialisasi ditempat-tempat keramaian yang ada di kampus, alhasil ya jadinya begini tiap ada anyrian pasti jaraknya teratur dan setiap mau masuk di ruangan pasti wajib cuci tangan” sahut Alif….”
“hehehe iya, semenjak adanya covid-19 ini semua masyarakat punya kebiasan baru, seperti cuci tangan walaupun tidak lagi mau makan, hehe”….
“hehe iyya, tapi kasihan sih juga sama teman-teman yang lain, banyak kegiatan mereka yang tidak terlaksankan tapi mereka tidak pernah patah semangat, mereka selalu melakukan aktifitas yang bermanfaat loh, seperti ini contohnya di kampus kita berkat mereka kampus kita jadi kampus peduli protokol kesehatan, heheheh” kata Alif sambil bercanda….
“eh, baru ingat saya tadi juga melihat beberapa stiker di warung tentang covid ini, gambarnya keren-keren lagi bikin menarik aja di lihat, itu juga teman-teman himpunan yang tempel?” tanyaku ke Alif.
“iyya di, inisiatif mereka tu makanya orang yang habis baca itu pasti langsung sadar, seperti gambar ajaib aja tuh, hehehe” canda Alif.
Ditengan perbincanganku dengan Alif tiba-tiba Rudi datang, Rudi ini adalah salah satu teman kami yang hobinya berorganisasi, saking hobinya sering sekali dia tidak mengikutu pelajaran di kelas gara-gara ikut kegiatan.
“eh kalian dari mana saja” sapa Rudi….
“saya dan Alif iseng nih jalan-jalan kekampus, soalnya udalama gue tidak kekampus, kamu dari manasih kok saya baru liat” tanyaku pada Rudi.
“laaa paling dia lagi sibuk tu urus lembaganya” kata Alif…
“haha tidak gitu bro, sebenarnyasih enga boleh kesana kemari ya mau diapalagi kami anak-anak humpunan jadi prihatin sama masyarakat yang santuy-santuy aja sama virus ini, maknya kami inisiatif membantu pemerintah dalam penanganan walaupun bantuan kami tidak besar, tapi muda-mudahan dampaknya besar terhadap masyarakat luar maupun masyrakat kampus” sahut Rudi.
“ya baguslah kalau begitu, berkat teman-teman yang suda berusaha keras, jadi sekarang kalau mau kesana kemari jadi merasa aman soalnya masyarakat suda sadar akan pentingnya menjaga protokol kesehatan”….
“eh saya duluan ya soalnya masih ada urusan” pamit Rudi. Iyya hati-hati di dijalan rud, kataku dan Alif.
Setelah Rudi pergi akupun dan Alif beranjak pulang ke rumah masing-masing, dalam pikiran aku paham setelah melihat hal-hal yang ada di kampus, sekarang dunia suda tak sama kemaren lagi, ada beberapa hal wajib yang harus selalu dilakukan sekarang seperti menjaga kesehatan, dan patuh akan peraturan-peraturan pemerintah agar negri ini nanti aman dari teror virus. Saya sangat kagum kepada teman-teman yang selalu ikut serta dalam mengambil peran untuk mengalahkan virus ini, mereka selalu memikirkan keselamatan orang banyak dan kadang lupa akan keselamatan diri sendiri.
Penulis : Ajmal kirana
Juara 3 Cerpen Writing Competition
