
Setahun sudah kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara daring di lingkup Universitas Tadulako.
Tentunya banyak hal dan kebiasaan yang berubah ketika pembelajaran metode ini dilaksanakan, yang semula kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara tatap muka sehingga interaksi dapat mudah terjalin oleh mahasiswa.
Kini hubungan romantis itu, harus dipisahkan oleh sekat jarak tanpa kepastian kapan pelaksanaan tatap muka dilaksanakan di Universitas Tadulako.
Tentunya bukanya tanpa alasan, sampai saat tulisan ini dibuat, kasus korban meninggal dunia akibat covid 19 di Indonesia kini mencapai 39.339 jiwa dan 1.278.965 jiwa dinyatakan sembuh dari virus ini, sementara yang terindikasi positif virus ini sebanyak 1.450.132 jiwa, dilansir dari akun facebook resmi kementrian kesehatan RI (19/03/2021).
Dilansir dari data dinas kesehatan profinsi Sulawesi Tengah per tanggal 19/03/2021, di Sulawesi Tengah telah tercatat 10.771 jiwa positif, 9.213 dinyatakan sembuh dan 274 jiwa dinyatakan meninggal dunia akibat virus ini.
Tentunya hal demikian yang membuat semuanya berubah, semula kegiatan perkuliahan yang materinya mudah diresap dan dipahami oleh mahasiswa karena berinteraksi langsung oleh dosen pengajar, kini harus dilakukan secara virtual yang mengakibatkan banyak mahasiswa yang bermalas malasan melakukan kegiatan perkuliahan, ditambah lagi dengan hambatan jaringan yang senantiasa mengganggu konsetrasi mahasiswa.
Tentunya banyak hal yang dirindukan, seperti kerinduan yang dirasakan oleh Muhammad Fajar Widja Yanto mahasiswa Fakultas MIPA ini, “yang saya rindukan di perkuliahan secara tatap muka yaitu, mendiskusikan dan bertanya tentang materi yang belum dipahami dan dimengerti, ditambah diskusi-diskusi yang sering dilakukan dengan senior, sehingga menambah wawasan tentang perkuliahan” pungkasnya.
Berbeda pula apa yang dirasakan oleh Wardah Fauziah Ligatu mahasiswa dari fakultas Teknik Untad ini. “Hal yg paling dirindukan kuliah offline itu suasananya. Kuliah offline itu bisa menularkan suasana hati dari teman kita membuat kita terjangkit dengan semangat kuliah yang dia rasakan. Misalnya kita lagi bosen kuliah tapi pas di kampus kita ketemu teman yg semangat kuliah nya lagi membara nah itu bisa membuat kita termotivasi untuk memiliki semangat dalam menjalankan perkuliahan” pungkas.
Tentunya setiap orang punya goresan kisahnya masing-masing, beda orang beda cerita tentunya, namun ketika pembeljaran online dilakukan, rasa yang dialami oleh mahasiswa nampaknya sama, yaitu jenuh, bosan, ngantuk, tidak memahami sepenuhnya materi yang diberikan, dan terutama mahasiswa yang akses jaringan di kampungnya kurang bersahabat dengan metode perkuliahan yang dijalani “jaringan lemot”.
Namun sepertinya mahasiswa harus bersabar lagi, pasalnya timbul wacana dari pemerintah bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan pada juli 2021.
Ini senada dengan pernyataan menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim ” target kami hingga akhir juni 2021 vaksinasi covid-19 bagi pendidik dan tenaga pendidik selesai sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua atau ketiga juli pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka” ujarnya, dikutip dari media antara 3 maret 2021.
Penulis : Moh. Taufik
