Sebuah Harapan Nelayan Tondo, Untuk Pemerintah

Sejak era Orde Baru, 6 April diperingati sebagai Hari Nelayan Indonesia. Ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap para nelayan yang telah berjasa menjaga ketahanan pangan nasional. Mereka berperan penting untuk memenuhi kebutuhan protein dan gizi masyarakat Indonesia melalui hasil laut.

Seorang nelayan dari Kelurahan Tondo, bercerita sedikit tentang kisahnya selama menjadi nelayan. Pak Masdar, seorang suami dan ayah dari dua anaknya. Menghidupi keluarga kecil mereka dari hasil tangkapan ikan di laut.

“Jadi nelayan itu, susah-susah gampang. Karena kalau dapat tangkapan, ya Alhamdulillah. Walaupun hanya cukup untuk beberapa hari kedepan.

Kalau tidak ada tangkapan, juga harus tetap disyukuri. Meskipun saya semalaman, harus terombang-ambing diatas perahu.” Ucap Masdar saat diwawancarai dirumahnya, Selasa.

Dua tahun pasca bencana Gempa dan Tsunami, ayah dari Dirga dan Raya itu juga menjelaskan tentang bantuan dari pemerintah untuk para nelayan.

“Lalu itu, habis tsunami semua alat tangkap nelayan hilang. Tapi setelah beberapa bulan, macam-macam bantuan datang untuk menggantikan perahu nelayan, ada dari pemerintah (perahu) ada juga dari lembaga swasta (mesin katinting).” Ungkap Masdar.

Ayah dari Dirga ini, juga mengharapkan kepada pemerintah untuk lebih sering melakukan diskusi bersama nelayan, agar mengetahui seperti apa permasalahan nelayan selama ini.

Penulis : Amalia Adhasana

Editor : Andri Aziz

Tinggalkan komentar