
LPM Produktif – Perhelatan aksi demonstrasi yang dilaksanakan oleh Mahasiswa se-Indonesia. Dalam hal ini mengatasnamakan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia yang berlangsung pada, 11 April 2022.
Hal senada juga digelar di Kota palu, aksi demonstrasi Mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa se-Kota Palu yang berlangsung di depan gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah pada senin, (11/4/2022).
Aksi yang dihadiri oleh ratusan Mahasiswa yang tergabung dari berbagai Universitas di Kota Palu membawa 4 tuntutan, yakni :
- Stop pembahasan isu penundaan pemilu presiden.
- Stabilitas harga minyak goreng.
- Stabilisasi harga BBM.
- Stabilkan gas elpiji bersubsidi 3 kg.
Namun Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tadulako ( Untad ) tak turut andil dalam pergerakan Mahasiswa kali ini.
Sebagaimana fungsi BEM pada umumnya, BEM FEB Untad nampaknya kurang bersifat akomodatif, padahal tugas BEM pada Umumnya, menjadi jembatan penyaluran Aspirasi Mahasiswa. Namun terdapat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tadulako (Untad) yang turun menyampaikan aspirasinya pada 11 April 2022, tanpa diwadahi oleh BEM FEB Untad itu sendiri.
Hal tersebut senada dengan penyampaian melalui pesan WhatsApp yang dikirim oleh pihak BEM pada 10 April 2022 silam.
“Mengenai teman-teman yang ingin turun silahkan, kami tidak melarang tetapi silahkan bawa nama pribadi dan jangan mengatasnamakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,” Bunyi pesan yang disampaikan oleh pengurus BEM FEB Untad.
Penyampaian yang disampaikan melalui grup WhatsApp “Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (KMFEB)”, terdapat berbagai point yang menjadi gambaran kinerja BEM FEB Untad yang lambat dalam merespon persoalan, adapun isi pesan tersebut.
“Assalamualaikum, mengenai perihal aksi besok saya mewakili BEM tidak menyatakan sikap untuk turun besok di tanggal 11 April, mengenai teman-teman yang ingin turun silahkan, kami tidak melarang tetapi silahkan bawa nama pribadi dan jangan mengatasnamakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, keputusan ini di ambil karna melihat beberapa hal yang telah di tetapkan pada kajian bersama tadi diantaranya :
- Hasil kajian yang belum selesai dan belum mendapatkan titik final mengenai kajian isunya.
- Persiapan yang belum ada.
- Belum adanya edukasi mengenai kajian ke Mahasiswa FEB mengenai isu, dikarenakan kajian yang belum selesai atau final.
Demikian pernyataan ini saya sampaikan mohon di perhatikan” Isi pesan Whatsapp yang disampaikan pada 10 April 2022.
Dalam point 1 sampai 3, secara gamblang menggambarkan kinerja BEM FEB Untad yang kurang Responsif, pasalnya Wacana aksi Yang akan dilaksanakan oleh BEM Se-Indonesia, telah berkembang luas di kalangan Mahasiswa selepas Aksi demonstrasi yang dilaksanakan BEM SI pada tanggal 28 Maret silam.
Namun BEM FEB Untad baru mengadakan kajian guna persiapan aksi tersebut pada tanggal 10 April 2022 Silam, sehari sebelum aksi yang akan digelar pada 11 April 2022.
Dalam kegiatan yang bertajuk “Kajian Isu terkini Bersama” atau yang disingkat “KITA” dengan bertemakan “Problematika 3 Isu yang berkembang di Negeri Jenaka” dalam agenda tersebut turut mengundang seluruh Mahasiswa FEB Untuk bersama dalam menyampaikan aspirasinya.
Alhasil kegiatan tersebut tak membuahkan hasil yang memuaskan, berbagai isu yang tak rampung dikaji dalam waktu sehari, sehingga BEM FEB Untad tidak ikut andil dalam aksi demonstrasi yang dilakukan Mahasiswa.
Hingga saat ini belum ada informasi lanjutan terkait kegiatan tersebut.
Penulis : MTT
Editor : B dan Melani
