LPM PRODUKTIF (16/11) – Universitas Tadulako menyelenggarakan Pelatihan “Komunikasi dan Negosiasi Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan di Lingkungan Universitas Tadulako dalam Rangka Normalisasi Atmosfir Akademik Kampus bagi Lembaga Mahasiswa” pada Jumat, 16 November 2024. Kegiatan ini berlangsung di D’Kalora Hotel and Resto, Silae, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Tengah, dari pukul 08.00 hingga 17.00 WITA.
Sambutan Pembuka
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Tadulako dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menyelesaikan masalah pribadi tanpa melibatkan pihak internal kampus atau lembaga, dan menyarankan agar hal tersebut ditangani di luar kampus.
Materi 1: Teknik Komunikasi Efektif dalam Membangun Atmosfer Positif di Kampus
Pemateri pertama, Dr. Achmad Herman, S.Sos., M.Si., menjelaskan bahwa komunikasi yang baik menjadi kunci dalam menciptakan suasana akademik yang kondusif. Moderator kegiatan menambahkan bahwa banyak tindak kekerasan di kampus sering kali dipicu oleh kesalahpahaman, sehingga penting untuk memperbaiki cara berkomunikasi.
Dr. Achmad Herman memaparkan poin-poin penting dalam komunikasi, yaitu:
- Proses penyampaian informasi.
- Proses penyampaian gagasan.
- Proses penciptaan arti.
- Pertukaran informasi antara pengirim dan penerima.
- Kesimpulan (persepsi) makna antara individu-individu yang terlibat.
Beliau juga menekankan bahwa komunikasi yang efektif membutuhkan rasa hormat (respect) dan empati. Salah satu cara meningkatkan keterampilan komunikasi adalah dengan banyak membaca buku untuk memperluas kosakata dan melatih kemampuan public speaking secara bertahap.
Materi 2: Teknik Negosiasi yang Efektif dalam Menangani Konflik dan Tindak Kekerasan antar Lembaga Mahasiswa
Materi kedua disampaikan oleh Bapak Muhammad Wahid, S.Sos., M.A., yang mengangkat isu konflik dan tindak kekerasan dalam organisasi mahasiswa. Ia menjelaskan bahwa konflik yang tidak tertangani dengan baik dapat merusak reputasi organisasi.
Menurut beliau, negosiasi yang efektif membutuhkan:
- Sikap saling menghormati.
- Komunikasi terbuka.
- Pendekatan solusi yang berorientasi pada masalah.
- Kesepakatan bersama.
Tujuan utama negosiasi di lingkungan kampus adalah mencegah konflik dan meningkatkan kualitas hubungan antar lembaga mahasiswa.
Materi 3: Peran Mediasi serta Fungsi Struktur dalam Pencegahan dan Penanganan Konflik Berorganisasi
Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Ir. Rois, MP., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Beliau menekankan bahwa mediasi adalah metode penyelesaian konflik yang melibatkan pihak ketiga yang netral, sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 01 Tahun 2008.
Beliau menjelaskan tiga metode penyelesaian konflik, yaitu:
- Dominasi kekerasan.
- Kompromi atau jalan tengah.
- Pemecahan masalah secara integratif.
Materi 4: Bimbingan Konseling Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan
Materi terakhir dibawakan oleh Ibu Munifa, S.Psi., M.Psi., Psikolog, yang mengacu pada Permendikbudristek No. 55 Tahun 2024 tentang pencegahan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi. Beliau membahas pentingnya bimbingan konseling dalam menciptakan lingkungan akademik yang aman dan harmonis.
Pelatihan ini bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan komunikasi, negosiasi, mediasi, dan konseling yang efektif guna mencegah tindak kekerasan di lingkungan kampus. Kegiatan ini menjadi langkah konkret Universitas Tadulako dalam membangun atmosfer akademik yang positif dan bebas dari konflik.
Penulis: Mifta
Editor: Tim Redaksi
