Kekerasan Seksual Makin Marak, Apakah Pendidikan Tinggi Tak Cukup Menjamin Moralitas?

Sumber : Google

Kasus kekerasan seksual yang semakin marak, seperti pemerkosaan oleh Ketua DEMA UIN Malang terhadap mahasiswi UB dan pelecehan seksual di Untad, mengundang pertanyaan besar: apakah pendidikan tinggi masih mampu menjamin moralitas? Pelaku kekerasan ini adalah individu yang seharusnya memiliki etika dan integritas yang tinggi, tetapi justru menunjukkan sebaliknya.

Pendidikan tinggi tidak hanya bertujuan mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan nilai moral yang menghargai hak orang lain. Namun, banyak individu yang meskipun terdidik, justru terlibat dalam tindakan kekerasan yang merusak tatanan sosial dan kepercayaan terhadap sistem pendidikan.

Kasus pelecehan oleh guru besar UGM dan pemerkosaan oleh dokter PPDS di UNPAD semakin memperjelas bahwa gelar akademik tak menjamin moralitas. Pendidikan tinggi, seharusnya, juga menanamkan kesetaraan, saling menghormati, dan penghormatan terhadap hak tubuh orang lain.

Korban sering kali merasa terisolasi dan takut melapor karena ketidakpercayaan terhadap sistem. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus berfokus pada penguatan karakter dan etika, tidak hanya transfer ilmu. Tanpa perubahan signifikan, kita akan terus menyaksikan kekerasan seksual yang merusak integritas dunia akademik.

Penulis : DS

Editor : Anggota Redaksi

Tinggalkan komentar