Pitate Park VI: Panggung Seni Mahasiswa Menyuarakan Keresahan dan Perlawanan Lewat Ekspresi Bebas

Sumber : Almadina

Palu, 14 Juni 2025 – Suara, warna, dan gerak tak lagi sekadar elemen estetika dalam dunia seni. Di tangan mahasiswa kreatif Bengkel Seni Pitate Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, semuanya menjelma menjadi medium perjuangan dan penyampai pesan sosial dalam gelaran “Pitate Park VI”

Mengangkat tajuk besar “Nisuara: Perlawanan Terhadap Pembungkaman dan Pembatasan Kebebasan Berekspresi,”acara ini menjadi lebih dari sekadar pertunjukan seni biasa. Ia hadir sebagai ruang aman, inklusif, dan terbuka bagi mahasiswa yang ingin menyuarakan keresahan, kritik sosial, hingga kegelisahan kolektif yang selama ini terpendam semuanya disampaikan melalui berbagai bentuk karya seni.

Kegiatan berlangsung di Islamic Center Universitas Tadulako mulai pukul 19.00 WITA, pertunjukan ini sempat diwarnai hujan ringan pada malam hari. Meskipun kondisi cuaca menjadi tantangan, jalannya acara tetap berlangsung lancar dan penuh antusiasme dari penonton.

Pitate Park VI menghadirkan beragam bentuk seni: tari, musik, teater, monolog, rupa, hingga visual, yang seluruhnya dipersembahkan oleh enam tangkai kesenian dari Bengkel Seni Pitate. Setiap penampilan bukan hanya pementasan estetika, melainkan bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan dan simbol penolakan terhadap pembungkaman ruang-ruang intelektual mahasiswa.

Salah satu sorotan yang menyentuh dan menggugah kesadaran adalah karya seni visual “Marsinah”, sosok buruh perempuan pejuang hak asasi yang wafat karena melawan ketidakadilan di tempat kerjanya. Pertunjukan ini membangkitkan kembali memori perjuangan kelas pekerja serta menyuarakan pentingnya keadilan bagi buruh dan perempuan.

Selain itu, ada isu tatkala menarik yang diangkat yakni tentang “Galian C” yang mencemari lingkungan dan mengganggu kehidupan warga sekitar juga diangkat melalui media visual. Pesan tentang eksploitasi alam dan dampaknya terhadap masyarakat menjadi salah satu bentuk kritik sosial paling kuat dalam gelaran ini.

Lebih dari sekadar tontonan, “Pitate Park VI menjadi momentum penting” bagi mahasiswa untuk saling bertemu, mempererat solidaritas, dan mengekspresikan diri tanpa rasa takut. Karya-karya yang ditampilkan menjadi simbol suara-suara yang selama ini dibungkam, disublimkan menjadi bentuk seni yang kuat, menyentuh, dan membebaskan.

Penulis : lhia

Editor : Tim Redaksi

Tinggalkan komentar