Palu, 25 Agustus 2025 – Suara lantang ribuan massa dari Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Kota Palu terus menggema di depan Gedung DPRD Kota Palu. Teriakan, orasi, dan desakan pembukaan gerbang menjadi bagian dari dinamika aksi yang berlangsung berjam-jam.

Namun, kontras terlihat dari dalam gedung. Sejumlah anggota DPRD bersama staf tampak berdiri diatas gedung menonton jalannya aksi. Beberapa bahkan dengan santai mengangkat ponsel untuk merekam suasana, seolah demonstrasi yang penuh emosi dan tuntutan itu hanyalah tontonan biasa.

Pemandangan ini menimbulkan kesan jarak yang lebar antara wakil rakyat dengan rakyat itu sendiri. Ketika massa datang untuk menyampaikan aspirasi secara langsung, yang terlihat justru sikap pasif dari pihak yang seharusnya menjadi pendengar utama. Kehadiran para legislator dan staf yang hanya menyaksikan dari balik tembok gedung kian mempertegas ketidakhadiran respons yang ditunggu.

Kontras ini pun meninggalkan pertanyaan kritis: sejauh mana keseriusan lembaga legislatif menempatkan aspirasi publik dalam ruang prioritasnya? Apakah jeritan di luar gedung hanya akan menjadi gema tanpa jawaban, sementara di dalam ia sekadar dianggap tontonan belaka?

Penulis : Dahnia

Editor : Pengurus Redaksi